BARRU - Kedermawanan warga Barru kembali bergema dijagad sosial dengan beredarnya Video pelebaran jalan di Desa Lompo Tengah yang berakibat sebuah Pagar Permanen disisi sempadan jalan, ditata ulang untuk melebarkan badan jalan demi terbangunnya drainase.
Keikhlasan dan ketulusan hati warga terlihat nyata di video ini, menggugah Nitizen dan membangkitkan gelora rasa Yassiberrui di Bumi yang Bernafaskan Keagamaan.
"Yang saya tahu, To Berrue (Orang Barru) kalau untuk urusan yg begini selalu terdepan. Terkenal sampai ke Ibukota, Pembebasan lahan untuk kepentingan umum selalu jadi contoh, " tulis Taufik, di Grup WAG Forum Diskusi Kabupaten Barru.
Diketahui, Progres pembangunan pelebaran jalan poros Pekkae-Buludua yang selama ini tergenangi air sehingga badan jalan mudah berlubang dan becek mulai dikerjakan sesuai yang pernah disampaikan oleh Pemda Barru dengan pendanaan proyek dari Pemprov Sulsel.
Namun, Pandemi Covid-19 masih menjadi momok yang telah dua tahun ini menjadikan anggaran hanya cukup untuk perbaikan badan jalan dan pembuatan drainase, tanpa adanya uang ganti rugi.
Walhasil, Pemerintah Kabupaten Barru dengan meminta pimpinan wilayah setempat, yakni Camat Tanete Riaja Musakkir Aliah, S.Sos, M.Si untuk bersama unsur Tripika Kecamatan dan pihak Pemerintah Desa, untuk turun mensosialisasikan adanya perbaikan jalan untuk kepentingan bersama di tengah masyarakat.
"Kami dari Pemerintah Desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas turut serta di lapangan dalam rangka edukasi warga, ini kami lakukan supaya tidak ada warga kami yang merasa "Terdzolimi" atas kegiatan perbaikan/pelebaran Jalan Lintas Provinsi ini yang tentunya demi kebaikan dan kemaslahatan kita bersama. Kita semua berharap agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar, " sebut Plt. Kepala Desa Lompo Tengah, Syahrir Akho, S.Pd, S.AP, MH.
Dirinya telah bergerak bersama Camat dan stakeholder terkait untuk intens komunikasi ke Warga terdampak, sejak April, begitu diketahui bahwa pengerjaan jalan telah siap dimulai, dan anggaran tidak mengakomodasi penggantian bangunan terdampak di sempadan jalan.
"Pertengahan April yang lalu, kami bersama Pak Camat, Kepala Dusun dan PPK dari PU Prov mendatangi sejumlah rumah yg berpotensi "terdampak" kegiatan pelebaran jalan tersebut. Alhamdulillah, dari sekian banyak rumah yang disinggahi, tidak ada yang menyatakan keberatan atas kegiatan pembangunan jalan ini. Terimakasih, " ungkap Syahrir yang juga Putra Asli Tanete Riaja dan Alumni SMA Arappoe ini.
Apresiasi dan doa Nitizen pun mengalir diberbagai Medsos, yang kami tuliskan sebagiannya.
"Teringat proyek pelebaran jalan poros Makassar-Pare menjadi Dua jalur Empat lajur, saat itu Kabupaten Barru yang paling cepat selesai pengerjaannya. Itu smua karena masyarakat yang tidak egois, kepentingan umum lebih diutamakan, " sebut Fakhruddin Nasrullah Daud di Medsos Facebook.
"lyee, pejabat-pejabatnya juga profesional, Masyallah, Amal jariyah, " ungkap Nitizen lainnya yang kagum dengan kekompakan masyarakat Tanete Riaja.
(Ahkam/Humas Barru)