BARRU - Karang Taruna Kabupaten Barru, yang diketuai oleh Muhammad Ishak, mengajak jajarannya dan puluhan pelajar Barru bergabung bersama Pemuda Pelajar dari Kabupaten/Kota lain di Sulsel menggelar Healing dan Camping bersama di Malino. Healing tersebut mulai Selasa hingga Rabu (25-25 Mei 2022).
Healing berarti "Penyembuhan" merupakan istilah baru di era Pasca Pandemi Covid-19, hal ini merupakan bentuk perluasan makna yang dalam bahasa gaul berarti rekreasi atau hiburan.
Beragam kegiatan yang dilakukan bertujuan membina keakraban serta membangun jejaring pertemanan untuk tujuan mulia Karang Taruna.
"Kedekatan bersama pemuda pelajar harus dibangun, selain sebagai angin segar dalam pengurusan Karang Taruna Barru, sebab yang menjadi pengurus hampir semua pemuda milenial dan berintegritas serta berkarakter yang mempunyai inovasi dan loyalitas yang tinggi, kegiatan ini juga kami dedikasikan untuk membesarkan Karang Taruna, " sebut Ketua Ishak yang akrab disapa Kak Antho ini.
Dirinya menyebut bahwa Healing Pasca Pandemi Covid-19, diharapkan menyegarkan suasana untuk kembali "On Fire" memaksimalkan peran Karang Taruna Barru melaksanakan program kegiatan sosial.
"Kami siap bersinergi dan dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah, Kecamatan dan Desa untuk melakukan kegiatan nyata yang sifatnya berorientasi kepada kesosialan dan kemasyarakatan, karena Karang Taruna ini milik kita semua, " ujarnya.
Beragam games outbound maupun diskusi atau pemberian motivasi dirangkai dalam momen ini.
Salah satu pemuda penggiat literasi yang juga pilar Karang Taruna Barru saat ini, Muhammad Tariq, yang menjadi pelaksana dan pengisi acara, mengapresiasi kebersamaan ini.
"Ini merupakan pola dalam mengenalkan organisasi yang bernama Karang Taruna dengan mengurai berbagai kegiatan yang tentunya akan menjadi aktivis sosial yang berkarakter sehingga sangat memberikan manfaat untuk masyarakat minimal di desa/daerah masing-masing, " sebut Tariq yang beberapa bulan lalu telah melaunching buku Lintas Analisis Kritis sebagai kompilasi pemikirannya pada negeri.
Lelaki asal Tanete yang biasa dipanggil Bintang ini mengakui faktor Pandemi Covid-19 menghambat banyak kegiatan sosial dan akhirnya dapat mulai beraksi dalam kebersamaan.
"Alhamdulillah, kegiatan ini pula dilakukan sebagai penyegaran pengurus dan bersiap berlari kencang melakukan semua proker Karang Taruna yang agak lambat berjalan selama masa pandemi Covid-19, " pungkasnya.
(Red)