BARRU - Rembuk Stunting, merupakan Aksi Tiga dari Delapan Aksi Stunting Pemda Barru yang menjadi dasar meyakinkan masa depan Anak Barru lebih baik disisi Kesehatan dan kualitas SDM.
Hal ini diyakini setelah Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh M.Si menyamakan persepsi dan mengambil komitmen bersama segenap stakeholder Stunting di Lantai II Bappelitbangda Barru, Senin (13/6/2022).
"Melalui kesempatan ini saya meminta agar hasil dari rembuk stunting ini menghasilkan program kegiatan yang secara konvergen sampai diwilayah lokus dan diterima oleh keluarga sasaran, serta memastikan tertuang dalam Dokumen RKPD Kabupaten Barru tahun 2023, " sebut Bupati Suardi Saleh. Dirinya mendaraskan bahwa data Prevalensi Stunting Barru Tahun 2021 mencapai 26, 4 persen berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia).
"Capaian ini masih membutuhkan kerja keras untuk mendukung target nasional sebesar 14 persen yang tercantum dalam RPJMN Tahun 2020-2024, " ungkap Kepala Daerah yang telah berhasil membumikan Semangat Yassiberrui saat Germas menaklukkan Pandemi Covid-19 lalu.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan semua instrumen daerah termasuk Tim Penggerak PKK Barru ini, memiliki target Nasional yang akan dientaskan dalam dua tahun ini.
Olehnya, dilakukan Penandatanganan BA Penanganan Stunting Barru oleh Ketua DPRD dan Bupati Barru serta mengambil Tandatangan Komitmen bersama percepatan Penanganan Penurunan Stunting di Kabupaten Barru.
Beruntungnya, karena Barru saat ini memiliki sumberdaya yang solid untuk peduli termasuk Tim Penggerak PKK disemua level, baik Kabupaten, Kecamatan maupun Kelurahan/Desa.
Ketua Tim Penggerak PKK Barru, drg. Hj. Hasnah Syam MARS, saat menyampaikan sambutannya menyebutkan bahwa organisasi yang ia pimpin siap turun ke lokasi sasaran, demi masa depan Generasi Penerus Barru yang cemerlang, terbebas dari Stunting.
"Ini tanggung jawab moril, baik selaku Tim Penggerak PKK Barru maupun sebagai Anggota DPR RI karena memang Komisi Saya, (Komisi IX Bidang Kesehatan), untuk itu kami minta support dari semua pihak termasuk DPRD dan para pimpinan OPD, mari kita bekerja cepat untuk melaksanakan aksi satu sampai dengan aksi delapan, program penanganan stunting, " sebut Hasnah Syam.
Dirinya secara lugas meminta segenap pemangku kepentingan dalam implementasi Pengentasan Stunting untuk bergerak bersama, sebab program Daerah yang menggunakan spirit Yassiberrui, dengan pelibatan Anggota PKK telah banyak membuktikan kemajuan Barru dibeberapa program.
"Melihat keterlibatan anggota penggerak PKKnya, oleh karena itu kami sekali lagi minta dukungan ke desa dan OPD, agar semua ini tercapai, " pungkas Legislator Nasional yang akrab dipanggil Bu Dokter Hasnah Syam.
Dirinya mencontohkan sukses Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Mei kemarin, yang sebelumnya hanya diangka 4 Persen dan masuk urutan bawah Se-Sulsel namun dengan berkolaborasi bersama Tim Penggerak PKK Barru yang peduli dan massif, akhirnya mampu mengakselerasi kebanyak tempat hingga Barru menempati Sukses BIAN urutan ke Enam Se-Sulsel dalam sepekan.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.
"Rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dilaksanakan pada tahun berjalan dan untuk dimuat dalam RKPD/Renja OPD tahun berikutnya, " urai Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bapelitbangda, Baso Arta dalam laporannya selaku Panpel Rembuk Stunting.
Nampak Sekretaris Daerah, DR. Ir. Abustan AB M.Si dan Kepala Bappelitbangda Barru, Ir. H. Nasruddin Y, M.AP bersama unsur Forkopimda berbaur bersama peserta lainnya.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Berdasarkan Regulasi, terdapat lima pilar utama dalam percepatan penurunan stunting, meliputi: 1) Komitmen Politik dan Kepemimpinan Nasional dan Daerah, 2) Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku, 3) Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Masyarakat, 4)Ketahanan Pangan dan 5)Monitoring dan Evaluasi.
(Ahkam/Humas Barru)